Selasa, 07 Desember 2010

Pentingnya Merawat Bumi Bagi Kehidupan

Pentingnya Merawat Bumi Bagi Kehidupan

Sumber: Jurnal Nasional, Kamis, 23 April 2009

Hari Bumi yang jatuh pada 22 April hendaknya dijadikan momentum untuk terus menghidupkan semangat untuk merawat planet tempat kita hidup ini. Sebab, bumi kita semakin tua, semakin berat bebannya, dan semakin besar kerusakannya.
Karena itu, peringatan Hari Bumi yang dilaksanakan kemarin di berbagai wilayah Indonesia dan dunia, mesti kita sambut positif. Peringatan itu dilakukan dengan berbagai cara. Ada yang melakukan aksi unjuk rasa memprotes berbagai kerusakan alam. Ada yang melakukan aksi simpatik dengan bagi-bagi bunga dan bibit pohon. Ada yang menanam pohon dan aksi cinta lingkungan lainnya.
Berbagai aksi untuk memeringati Hari Bumi itu berangkat dari keprihatinan terhadap kerusakan lingkungan di bumi kita, serta keinginan untuk menghentikan berbagai kerusakan dan memerbaikinya.

Parahnya kerusakan lingkungan yang mengancam kehidupan manusia dan makhluk hidup lain di bumi semakin nyata dan tak terbantahkan. Fenomena perubahan iklim dan pemanasan global semakin meluas akibat tingginya emisi gas buang.
Perubahan iklim itu telah mengakibatkan berbagai bencana alam. Kemarau panjang membawa kekeringan yang semakin luas dan parah sehingga banyak petani menderita gagal panen. Curah hujan yang tinggi semakin sering mengakibatkan banjir dan tanah longsor di berbagai belahan dunia. Permukaan ari laut semakin tinggi. Topan dan badai pun semakin ganas.
Indonesia tidak bisa lepas dari ancaman perubahan iklim global itu. Bahkan, risiko itu lebih besar karena posisi geografis negeri kita yang berada di daerah katulistiwa dan termasuk wilayah rawan bencana. Kondisi ini hendaknya lebih menyadarkan kita agar bertindak nyata untuk mengatasi perubahan iklim dan memerbaiki lingkungan.
Upaya mengatasi perubahan iklim dan pemanasan global itu merupakan tindakan mendesak yang harus dilaksanakan bersama-sama oleh semua pihak pada setiap tingkatan.

Pada tingkat global, kita melihat adanya sejumlah upaya internasional untuk mengatasi perubahan iklim dan pemanasan global, baik secara multilateral maupun bilateral. Perubahan iklim telah menjadi agenda penting Perserikatan Bangsa-Bangsa serta organisasi internasional lain.
Sebagian besar negara di dunia pun sudah memiliki komitmen kuat mengatasi perubahan iklim dengan menurunkan emisi karbon di wilayah masing-masing. Negara-negara industri maju yang merupakan penghasil emisi karbon terbesar, sudah memiliki target dan tenggat waktu untuk menguranginya.
Indonesia selama ini sudah berperan besar dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan pemanasan global, baik di forum internasional maupun di tingkat kawasan dan domestik. Indonesia pernah menjadi tuan rumah Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perubahan Iklim (UNFCCC) di Bali pada Desember 2007. Pemerintah kita juga aktif menghimpun gerakan mengurangi emisi karbon bersama negara-negara pemilik hutan tropis yang merupakan paru-paru dunia.

Indonesia juga merupakan negara pertama yang mengusulkan pembentukan Coral Triangle Initiative dalam Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Sydney, Australia tahun 2007. Inisiatif ini merupakan kerja sama negara-negara pemilik terumbu karang di wilayah segitiga Asia Pasifik, yang diharapkan bisa menjadi paru-paru dunia di lautan.
Negeri kita akan menjadi tuan rumah World Ocean Conference (WOC) dan Coral Triangle Initiative (CTI), yang akan diselenggarakan di Manado, Sulawesi Utara, pada awal Mei 2009.
Di dalam negeri, pemerintah juga menggalakkan upaya mengatasi perubahan iklim dan pemanasan global. Di antaranya dengan gerakan penanaman 100 juta pohon, penghematan energi, penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, dan rehabilitasi hutan dan lingkungan.
Upaya-upaya pemerintah itu tentu membutuhkan partisipasi seluruh warga masyarakat, baik individu maupun institusi. Setiap orang bisa membantu merawat bumi dengan bertindak sekarang juga.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More